Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Tahapan penerapan Teori Belajar

Sebelum mendefinisikan Tahapan Penerapan Teori Belajar , memahami satu persatu makna dari kalimatnya, agar mendapatkan definisi yang tepat. Setiap teori yang telah dikemukakan para ahli memiliki ketepatan pada objek penelitiannya, oleh sebab itu, dalam tahapan-tahapan belajar tentu ada teori-teori yang tepat untuk diterapkan pada setiap tahapan. Tahapan merupakan tingkatan atau jenjang yang mengandung banyak proses didalamnya.  belajar  merupakan aktivitas yang berproses, sudah tentu di dalamnya terjadi perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul melalui fase-fase yang antara satu dengan lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional penerapan  adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya. Teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertent

عملية العقلية المعرفية في الكلام

تتم عملية الكلام من خلال سلسلة من العمليات المعقدة، وتتم في جزء ضئيل من الثانية الواحدة، وبشكل آلي فائق الدقة والسرعة، فإذا أراد شخص أن ينطق الصوت (ب) مثلا، ففي البداية يستدعي الدماغ الصورة الصوتية للصوت (ب ) ، فيصدر أمرا للجهاز العصبي المركزي بنطق الصوت (ب)، وهو بدوره يقوم بتوصيل الأمر إلى الجهاز العصبي الطرفي الذي يقوم بتوصيل الأمر عن طريق الأعصاب المسؤولة عن عضلات الشفاه لكي تتحرك وتنقبض، وفي الوقت ذاته يصدر الأمر ـ وبنفس التسلسل السابق ـ إلى عضلات الجهاز التنفسي لكي يقوم بإخراج الهواء من الرئتين إلى القصبة الهوائية، ومن ثم إلى الحنجرة فتهتز الحبال الصوتية نتيجة لاندفاع الهواء من خلالها، ينتج عن ذلك صوت يتم تشكيله داخل تجويف الفم، يصل الهواء إلى الشفاه المنقبضة فتنفتح ويحدث ما يشبه الانفجار. [1] 1.    دور الأعضاء في عملية الكلام إن عملية النطق والكلام هي عبارة عن عملية عضوية بحتة، تتفاعل مع غيرها من العوامل النفسية والصحية والاجتماعية والتربوية. وتشير الدراسات المتقدمة حول فسيولوجية النطق والكلام، وعلم النفس اللغوي، أن وظيفة اللغة والكلام تتأثر بالعديد من الوظائف العضوية الم

SENTRALISASI DAN DISENTRALISASI PENDIDIKAN (MANAJEMEN PENDIDIKAN)

Sentralisasi dan Desentralisasi Dalam manajemen pendidikan dikenal dua mekanisme pengaturan, yaitu sistem sentralisasi dan desentralisasi. Dalam sistem sentralisasi, segala sesuatu yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan diatur secara ketat oleh pemerintah pusat. Sementara dalam sistem desentralisasi, wewenang pengaturan tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah. Kedua sistem tersebut dalam prakteknya tidak berlaku secara ekstrem, tetapi dalam bentuk kontinum; dengan pembagian tugas dan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (lokal). Hal ini juga berlaku dalam manajemen pendidikan di Indonesia, sebagaimana dijelaskan dalam Penjelasan UUSPN 1989 bahwa pendidikan nasional diatur secara terpusat (sentralisasi), namun penyelenggaraan satuan dan kegiatan pendidikan dilaksanakan secara tidak terpusat (desentralisasi). Hal tersebut cukup beralasan karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan sehingga untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dan m